Teori menulis memang mudah dipelajari, namun praktik menulis perlu latihan berkali-kali. Seperti halnya yang dilakukan oleh dua dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Filosa Gita Sukmono dan Dr. Fajar Junaedi, yang menghidupkan tradisi menulis di kalangan guru sekolah dasar. Keduanya melakukan kegiatan workshop penulisan ilmiah populer bagi guru sekolah dasar. Kegiatan workshop tersebut
D3 Teknik Mesin Program Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan kuliah pakar guna menyiapkan mahasiswa dan mahasiswi dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kuliah pakar yang turut serta mengundang Mr. Akiri, tim riset PT Suzuki dan Ainur Rofiq dari Astra Internasional tersebut diselenggarakan pada Jumat (8/3). Bertempat di Amphiteater Gedung E Fakultas Kedokteran UMY, kuliah pakar
Vocational Program of Mechanical Engineering of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) conducted an expert lecture to prepare students to confront industrial revolution 4.0. A speaker at the lecture was Mr. Akiri from PT Suzuki research team and Ainur Rofiq from Astra International. The event was held at Amphitheater of Faculty of Medicine and Health Science (FKIK)
Family Day is one of the event series to commemorate the 38th anniversary of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Conducted on Thursday (7/3) around Sportorium of UMY, the university members looked enthusiastic. A coordinator of Family Day Muhammad Zakiy Ishak, SEI, M.Sc. informed that the Family Day comprised of several activities. “First, we have Color Run.
Milad ke-38 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dilaksanakan dengan berbagai rangkaian kegiatan yang memeriahkan momen tahunan tersebut. Salah satunya adalah kegiatan Family Day yang diadakan pada hari Kamis (7/3) di Pelataran Sportorium UMY. Family Day Milad ke-38 UMY tersebut diisi dengan beragam aktivitas yang diikuti secara antusias oleh civitas akademika UMY, mulai karyawan hingga mahasiswa. Disampaikan
Rapid information technology development brings positive and negative impacts on adolescent development. One of the negative effects is that the adolescents get addicted to something. Noticing the circumstance, three lecturers of Department of Nursing of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ns. Yanuar Fahrizal, M.Kep. SP. Kep. J., Syahruramdani, S.Kep., Ns., M.Sc. M.SN., and Fahmi Irfanuddin, Lc.,
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi memiliki dampak positif dan negatif khususnya pada masa tumbuh kembang anak remaja. Tak jarang ditemui justru hal itu menimbulkan masalah yang kerap dialami remaja seperti adiksi (kecanduan terhadap sesuatu). Untuk menanggulangi ini, tiga dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ns. Yanuar Fahrizal M.Kep. SP.Kep.J, Syahruramdani, S.Kep., Ns., M.Sc. M.SN., Fahmi Irfanuddin, Lc.,
Isu sosial dan lingkungan hanya dibahas ketika jadi masalah yang “seksi” untuk diberitakan, kemudian setelah beberapa saat isu tersebut kehilangan daya tariknya dan tidak lagi ditayangkan. Realita itu yang seringkali jadi pola dalam banyak kanal pemberitaan komersil mainstream, dan mirisnya juga terjadi di Indonesia. Padahal isu sosial dan lingkungan merupakan fenomena yang terjadi secara konstan
Social and environmental issues are only discussed when they possess ‘sexy’ contents. After a while, those issues lose their appeals and will no longer be reported by the news coverage. The reality tends to be a pattern in commercial mainstream media nowadays in Indonesia. On the other hand, social and environmental issues are constant phenomena
Sebagai mahasiswa yang menempuh studi di kampus dengan tagline Unggul dan Islami, diharapkan tidak hanya unggul dalam bidang akademik. Akan tetapi juga harus unggul dalam bidang agama. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan dan diharapkan oleh Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Faris Al-Fadhat, PhD dan ustad kenamaan tanah air yang dikenal
Students who pursue education at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UM), having a tagline of Unggul dan Islami (excellent and Islamic), are demanded to be eminent not only academically but also religiously. This comes in accordance with an utterance by Head of Office of Students and Alumni Development (LPKA) of UMY Faris Al-Fadhat, Ph.D. and a famous
Penyandang disabilitas di Indonesia masih ada yang belum mendapatkan fasilitas yang ‘ramah’ dan memadai. Walaupun pemerintah sendiri tidak tinggal diam akan hal tersebut, bahkan pemerintah telah mengeluarkan UU No. 8 tahun 2016 yang mengatur pemenuhan hak penyandang disabilitas baik hak ekonomi, politik, sosial maupun budaya. Berlatar belakang dari hal tersebut, salah satu dosen Universitas Muhammadiyah