Berita

MMR UMY Akan Gelar FGD Turunkan Angka Kematian Ibu di Bantul

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat secara optimal menjadi salah satu indikator penting dalam keberhasilan pembangunan kesehatan. Khusus di Kabupaten Bantul, ada beberapa indikator derajat kesehatan masyarakat. Indikator-indikator tersebut meliputi angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi, gizi buruk, demam berdarah, TBC, dan penyakit menular lainnya.

Kabupaten Bantul sendiri saat ini menduduki peringkat kelima dari seluruh kabupaten dan kota dalam indeks pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Sebagaimana dijelaskan oleh Ketua program studi Magister Manajemen Rumah Sakit (MMR) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. dr. Arlina Dewi, Mkes, melalui rilis yang diterima Biro Humas UMY pada Kamis (9/3). Menurutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2014, jumlah kasus kematian ibu melahirkan di DIY adalah 47 jiwa. “Sedangkan pada tahun 2015, angka tersebut turun menjadi 21 jiwa, dan Bantul menduduki jumlah kematian ibu tertinggi di DIY. Hal ini tentu menjadi perhatian bersama untuk secara sinergi mewujudkan upaya-upaya yang dapat mencegah meningkatnya kasus kematian ibu melahirkan ini,” jelasnya.

Berdasarkan hal itulah, menurut dr. Arlina, MMR UMY akan menggelar Focus Grup Discussion (FGD) untuk menyikapi masalah tersebut. Selain itu, FGD tersebut juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day), yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. “Dalam FGD yang akan dilaksanakan pada Jum’at (10/3) pukul 14.00 wib di Hotel 101 jalan Mangkubumi ini, kami akan menghadirkan pakar dari Muenster University Germany, Prof. Jorg Haier. FGD ini juga nantinya, di samping akan membahas permasalahan AKI di Bantul, juga akan membahas masalah-masalah yang teridentifikasi sebagai faktor penyebab AKI secara nasional. Adapun pesertanya meliputi dokter-dokter spesialis obstetri dan ginekologi, pihak puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan kabupaten Bantul serta dinas kesehatan provinsi DIY,” ujar dr. Arlina lagi.

Sementara tujuan kegiatan ini secara umum, imbuh dr. Arlina lagi adalah untuk menganalisis faktor penyebab kematian maternal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan di Puskesmas dan Rumah Sakit. “Kegiatan ini nantinya juga akan dipandu oleh Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), dr. Supriyatiningsih, Mkes. Adapun secara khusus, FGD ini akan membahas kualitas SDM, kualitas sarana dan prasarana, serta kebijakan pelayanan maternal. Hasil dari FGD ini nantinya akan dianalisis lebih dalam melalui sebuah penelitian yang ditujukan untuk menemukan solusi dalam menurunkan AKI, khususnya di kabupaten Bantul,” imbuhnya.

Tim peneliti tersebut yakni Dr. dr. Arlina Dewi, Mkes, dr. Supriyatiningsih, Mkes, Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., Dr. dr. Sri Sundari, Mkes, dan Winny Setyonugroho, PhD. Para peneliti tersebut merupakan dosen-dosen dari prodi MMR UMY dan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKIK) UMY yang juga merupakan tin peneliti Muhammadiyah Maternal Neonatal Center (MMNC) UMY.

Share This Post

Berita Terkini