Berita

Ners Vaganza 2017 Resmi Digelar di UMY

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi menjadi tuan rumah perhelatan NERS Vaganza 2017. Jumat (24/2), Ners Vaganza resmi dibuka oleh Wakil Dekan 2 Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, dr.M.Kurniawan, M.Sc . Dia berharap penyelenggaraan Ners Vaganza berjalan baik dan para peserta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas.

“Selamat datang para peserta Ners Vaganza. Selamat bertanding, selamat berkompetisi. Untuk tiga hari kedepan, saya harap tidak ada halangan berarti untuk Ners Vaganza, dan juga semua peserta tetap menjunjung tinggi sportifitas,”jelasnya sambil membuka secara resmi Ners Vaganza.

Ners Vaganza merupakan ajang untuk semua mahasiswa keperawatan dan juga agenda tahunan ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia). Untuk Ners Vaganza kali ini, mengambil tema “Holistic Care as A Nurse Based Practise. Akan ada 13 Institusi dari tiga wilayah ILMIKI yang akan bertanding untuk dua jenis lomba yaitu skill competition dan English Debate. Ketiga belas institusi merupakan juara 1-3 dari Ners Vaganza masing-masing wilayah yang diadakan sebelumnya.

Berikut ke 13 institusi tersebut: Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Stikes Faletehan Cilegon Banten, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Stikes Jend. Achmad Yani, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Stikes Wiramedika PPNI Bali, dan Stikes Bina Husada Bali.

Tri Prabowo S.Kp.,M.Sc Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk daerah DIY yang juga turut hadir dalam pembukaan Ners Vaganza menyatakan apresiasinya terhadap ILMIKI yang menggelar event tersebut. “Kompetisi seperti ini penting untuk menjalin silaturahmi diantara perawat-perawat di Indonesia, juga untuk menyamakan kompetensi perawat yang ada di seluruh Indonesia saat ini,”ujarnya.

Tri juga berharap melalui ajang ini , selain bisa mengasah skill juga membentuk etika yang baik dari perawat itu sendiri. “Pasalnya saat ini, sorotan di dunia keperawatan saat ini ada di etika yang kurang baik. Ada beberapa oknum yang terdeteksi kurang bagus etikanya. Makanya saya berharap melalui ajang seperti ini, juga membentuk etika perawat yang semestinya,”harapnya. (bagas)

Share This Post

Berita Terkini